CERITA YANG TAK BERUJUNG
Pada zaman dahulu kala hidup seorang Raja yang bijaksana, baik dan
suka membantu rakyatnya. Salah satu kegemaran Raja ini ialah suka
mendengarkan orang bercerita. Raja sudah sering kali mendengarkan cerita
dari ahli-ahli istana yang bisa bercerita dan Raja pun menjadi Bosan.
Seminggu berlalu…
Ketika Raja dan para permaisurinya sedang berkumpul di Balkon kerajaan,
Raja mendapat ide. “Barang siapa yang bisa bercerita yang tak berujung,
akan aku beri hadiah, namun jika cerita itu berakhir dan ada ujungnya
maka ia akan saya masukkan ke dalam penjara” tegas Raja. Semua yang ada
di tempat itu pun terkejut akan kemauan Raja. “Tapi yang mulia bagaimana
caranya?” tanya Prajurit kerajaan. “Pikirkan sendiri!” kata Raja seraya
meninggalkan mereka di Balkon kerajaan.
Keesokan harinya para Prajurit kerajaan sibuk membagikan selembaran pengunguman.
AYO IKUTI SAYEMBARA DARI RAJA
Barang siapa yang bisa menceritakan
cerita yang tak berujung akan diberikan hadiah.
Sedangkan yang ceritanya berakhir akan dimasukkan
ke dalam penjara bawah tanah.
Note: pendaftaran di taman kerajaan
Berduyun-duyun masyarakat mendaftarkan diri. Siang.. menjadi.. sore.. dan sore pun menjadi.. malam. Sudah terdaftar 2000 orang.
Keesokan harinya para peserta akan mengambil nomor urut. Dan ketika
itu, para Prajurit kerajaan menegaskan bahwa yang ceritanya berakhir
maka ia akan dimasukkan ke dalam penjara seumur hidup!. Akhirnya dari
2000 yang mendaftar hanya ada 100 yang tersisa.
Seminggu berlalu.. akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Acara
itu dilaksanakan di Ballroom kerajaan. “Peserta pertama masuk!” kata
Prajurit kerajaan. Setelah 3 hari ceritannya pun berakhir. Peserta
kedua, ketiga, keempat, kelima, sampai peserta ke-99 pun ceritanya
berakhir dan masuk ke penjara seumur hidup.
Peserta ke-100 pun kebingungan. Sebut saja dia Pak Roib. Pak Roib pun
berkeliling kerajaan untuk mencari ide. Lalu ia mendengar suara tikus.
Ia mengintip suatu ruangan melalui jendela. Dan.. itu adalah gudang
penyimpanan gandum. “Wahh banyak sekali” kagum Pak Roib. Namun Pak Roib
melihat seekor tikus yang terus memakan gandum itu. Ketika si tikus
habis memakan satu karung datang lagi Prajurit kerajaan yang menampung
gandum yang telah dipanen ke dalam gudang tersebut. Jadi akan terus
bertambah. Akhirnya Pak Roib pun mendapat ide.
“Peserta ke-100 masuk!!” perintah Prajurit kerajaan. Lalu Pak Roib
pun masuk. “Kamu jangan kecewakan saya, karena kamu adalah orang
terakhir” kata Raja.
Pak Roib mulai bercerita.
“Pada zaman dahulu kala hidup seorang raja yang bijaksana dan baik hati.
Rakyatnya makmur dan semua kebutuhannya tercukupi. Di Istana Raja pun
hidup makmur. Gudang gandum pun selalu penuh dengan gandum yang telah
panen. Namun ada seekor tikus kecil yang terus memakan gandum itu. Tapi,
prajurit istana selalu memanen dan memasukkan lagi ke dalam gundang
gandum. Tapi tikus itu selalu memakannya dengan perlahan. Sebutir…
sebutir… sebutir.. sebutir…” kata Pak Roib. Namun setelah 1 minggu Pak
Roib hanya mengucapkan kata sebutir. Itu membuat Raja menjadi heran.
“STOP!!! Wahai Pak Roib mengapa engkau hanya menyebutkan kata sebutir?”
tanya Raja. “Karena tikus belum selesai memakan satu karung gandum” kata
Pak Roib. Lalu Pak Roib pun melanjutkan ceritanya. “Sebutir..
sebutir..” kata Pak Roib panjang lebar. “Baiklah Pak Roib, anda mampu
menceritakan cerita tanpa ujung. Kalau anda melanjutkan ceritanya, itu
tidak akan habis. Walaupun saya bosan namun, selamat anda berhasil
memenangkan sayembara ini. Dan ini ada hadiah dari saya.” kata Raja.
“Terima kasih Raja” kata Pak Roib terharu.
Akhirnya Pak Roib pulang dengan perasaan hati gembira sekaligus lelah.
SELESAI
Cerpen Karangan: Dita Zafira Tarmizi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MINTA KOMENTARNYA YA ^^