Selasa, 18 Maret 2014

NOVEL






Before and After




       my diary will be dusty




   Sebuah karya perjalanan hidup cerita Remaja persahabatan,cinta dan kesuksesan




                                                Bab I




                                           (Introduce)




“She have boy name”




             Fatin begitulah dia akrab dipanggil sejak kecil. Nama yang tak begitu indah di dengar dan begitu sederhana yang terkadang orang berfikir bahwa dia adalah seorang anak laki-laki namun siapa sangka juga bahwa dia memiliki nama akhir seperti anak perempuan lainnya yaitu Febriana orang tuanya memberikan nama itu karena Fatin lahir pada bulan Febuari yaitu 7 Febuari 1996 di Jawa. Benar sebagian orang berpendapat bahwa angka 7 adalah angka keberuntungan bagi setiap orang yang mendapatkannya terutama anak yang lahir pada tanggal itu, bahwa ketika ia dewasa akan membawa keberuntungan bagi setiap orang di sekitarnya. Namun apalah daya manusia tidak ada yang sempurna mereka hanya bisa beragumen namun tetap Tuhan yang akan menentukan tidak semudah yang mereka katakan karna hidup adalah proses di dunia ini tak ada yang instan semua butuh usaha dan kerja keras setelah itu tak lupa serahkan semua hasilnya padaNya tentu saja dengan berdo’a inilah yang terjadi pada Fatin tak jarang sejak usia balita orang tuanya pun selalu memakaikan pakaian seperti anak laki-laki kemanapun mereka membawanya pergi di Pasar, Toko dan tempat umum lainnya. Bukan hanya itu dia juga memiliki potongan rambut yang pendek sekitar ujung atas telinga layaknya anak laki-laki. Tak jarang ketika dia lewat di gendongan ibunya kadang orang memanggilnya “eh cah bagus” dalam bahasa jawa itu. Padahal sejak kecil Fatin sudah dipasangkan anting emas berbentuk lingkaran kira-kira seberat 100 gram di kedua telinganya yang kala itu cukup populer di kalangan para wanita. Fatin hidup dari keluarga yang sedeharna dan pekerja keras. Fatin dan keluarganya hidup di daerah pedesaan yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai pembuat kerupuk. Ayah fatin bekerja sebagai wira swasta sedangkan ibunya bekerja sebagai guru sehingga Fatin merasa cukup beruntung dengan keadaannya sekarang karena hidupnya serba berkecukupan untuk kebutuhan sehari-harinya.  Namun seiring dengan berjalannya waktu kini Fatin telah menginjak usia anak-anak dan sudah duduk di bangku kelas 6 SD namun tak ada yang berubah dari penampilan Fatin dengan gaya tomboy nya masih menjadi ciri khas Fatin. Rambut nya pun juga tak berubah meskipun pada sa’at berseragam merah putih dengn rok sekalipun Fatin tetap percaya diri dengan rambut pendeknya yang pada umumnya sebagian besar hanya dimiliki oleh potongan rambut anak laki-laki saja meskipun Fatin memiliki gaya tomboy tetapi Fatin masih menyukai boneka barbie dan bermain masak-masakan dalam bahasa jawa itu. Pada sa’at pulang sekolah Fatin selalu menyempatkan untuk bermain bersama dengan teman-temannya di desa memang begitulah masa kanak-kanak bermain dan belajar persis yang dialami oleh Fatin Febriani




 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MINTA KOMENTARNYA YA ^^